Pengertian Instrumen Keuangan dalam PSAK 50,55 dan 60
Halo sobat mandiri waaaah...apa kabar nih.. lama gak jumpa ya...,hahaha...
jujur kamerin2 males banget buat update artikel..,yah tapi saya bertekad yang namanya nulis harus jadi kebiasaan saya n..
hehehe..pada artikel kali ini saya akan membahas instrumen keuangan, kas dan piutang yang sesuai dengan peraturan akuntansi terbaru PSAK
sobat, perlu diketahui bersama bahwa kas dan piutang merupakan aset keuangan atau sering disebut juga dengan instrumen keuangan.
apa sih instrumen keuangan itu??
jujur kamerin2 males banget buat update artikel..,yah tapi saya bertekad yang namanya nulis harus jadi kebiasaan saya n..
hehehe..pada artikel kali ini saya akan membahas instrumen keuangan, kas dan piutang yang sesuai dengan peraturan akuntansi terbaru PSAK
sobat, perlu diketahui bersama bahwa kas dan piutang merupakan aset keuangan atau sering disebut juga dengan instrumen keuangan.
apa sih instrumen keuangan itu??
Instrumen Keuangan adalah suatu kontrak yang menambah nilai aset dan liablitas keuangan
nah peraturan terbaru psak yang mengatur instrumen keuangan adalah ada 3 macem yang harus sobat ketahui:
nah peraturan terbaru psak yang mengatur instrumen keuangan adalah ada 3 macem yang harus sobat ketahui:
PSAK no 50 mengenai penyajian instrumen keuangan.
PSAK no 55 mengenai pengakuan dan penilaian instrumen keuangan
PSAK no 60 mengenai pengungkapan instrumen keuangan.
ternyata eh ternyata pemberlakuan dari ke tiga peraturan ini mempunyai dampak pada standar lama yang dulu pernah berlaku sebelum itu dan otomatis
peraturan terdahulu menjadi gugur:
yaitu:
PSAK no 60 mengenai pengungkapan instrumen keuangan.
ternyata eh ternyata pemberlakuan dari ke tiga peraturan ini mempunyai dampak pada standar lama yang dulu pernah berlaku sebelum itu dan otomatis
peraturan terdahulu menjadi gugur:
yaitu:
psak no 41 mengenai akuntansi waran
psak no 43 mengenai akuntansi anjak piutang
psak no 54 mengenai restrukturisasi utang piutang bermasalah
psak no 30 mengenai akuntansi perbankan
psak no 42 mengenai akuntansi perusahaan efek
psak no 4 menganai akuntansi reksa dana.
psak no 43 mengenai akuntansi anjak piutang
psak no 54 mengenai restrukturisasi utang piutang bermasalah
psak no 30 mengenai akuntansi perbankan
psak no 42 mengenai akuntansi perusahaan efek
psak no 4 menganai akuntansi reksa dana.
Pencabutan aturan diatas menyebabkan gak ada lagi pengaturan untuk industri tertentu, karena standar standar PSAK yang baru ini lebih menekankan pada :
a. substansi transaksi dan
b. komponen yang dilaporkan
jadi penekanannya bukan lagi pada jenis industri entitas.
perlu sobat ketahui bahwa standar akuntansi yang berdasarkan IFRS banyak menggunakan dasar penilaian nilai wajar,
nah tentunya hal ini membawa dampak perubahan besar dalam penerapan standar akuntansi dalam praktiknya.
contohnya nih ya sob kalo dulu perhitungan amortisasi bunga boleh menggunakan garis lurus tapi kalo sekarang dengan adanya IFRS wajib menggunakan metode bunga.
Adapun perhitungan bunga tersebut harus didasarkan pada tingkat bunga efektif bukan pada tingkat bunga nominal. besar dalam penerapan standar akuntansi dalam praktik.
apa sih bunga efektif itu???
sobat pasti kepo kan yah??hahaha....
jadi bunga efektif itu adalah bunga yang menyamakan antara nilai wajar aset keuangan dengan nilai kini dari pembayaran/penerimaan aset apa sih bunga efektif itu???
sobat pasti kepo kan yah??hahaha....
keuangan dimasa depan.
nah ternyata oerubahan ini gak hanya berdampak pada laporan keuangan baik kinerja maupun posisi keuangan tapi juga ternyata mempengaruhi proses bisnis dan sisten yang digunakan oleh entitas.
maka dari itu si entitas atau perusahaan kemudian harus menyiapkan sistem yang memungkinkan pencatatan keuangan yang sesuai dengan PSAK
lalu bagaimana nih dengan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, asuransi dan pembiayaan?????????
Perlu sobat ketahui bahwa aset dan liabilitas merupakan komponen terbesar dalam laporan posisi keuangan mereka. maka benar sekali bahwa dampak perubahan PSAK sangat dirasakan oleh entitas yang bergerak di industri keuangan